Laman

Minggu, 26 Juni 2011

Proses Menstruasi

               Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 - 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari. Siklus haid mulai teratur jika wanita sudah berusia 25 tahun. Siklus ini dikendalikan oleh hormone-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Ada empat fase dalam siklus haid,yaitu:
  1. Fase Folikel
Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormone gonadotropin. Hormone ini akan merangsang hipofisis untuk melepaskan FSH (Follicle Stimulating Hormone) atau hormone pemicu pertumbuhan folikel. Pada awal siklus berikutnya pada hari pertama sampai ke-14,folikel akan melanjutkan perkembangannya karena pengaruh FSH dalam ovarium. Setelah itu terbentuk folikel yang sudah masak (folikel de Graaf) dan menghasilkan hormone estrogen yang berfungsi menumbuhkan endometrium dinding rahim dan memicu sekresi lendir.
  1. Fase Estrus
Kenaikan estrogen digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan dan merangsang terjadinya pembelahan sel-sel endometrium uterus. Selain itu juga berperan dalam menghambat pembentukan FSH oleh hipofisis untuk menghasilkan LH (Luteinizing Hormone) yang berperan dalam merangsang folikel de graaf yang telah masak untuk melakukan ovulasi dari ovarium.
Ovulasi umumnya berlangsung pada hari ke-14 dari siklus haid. Biasanya pada setiap ovulasi dihasilkan 1 oosit sekunder.
  1. Fase Luteal
LH merangsang folikel yang telah kosong untuk membentuk korpus atau uteum (badan kuning). Selanjutnya korpus ini menghasilkan progestron yang mengakibatkan endometrium berkembang tebal dan lembut serta banyak pembuluh darah. Selama 10 hari setelah ovulasi,progesterone berfungsi mempersiapkan uterus untuk kemungkinan hamil. Uterus pada tahap ini siap menerima dan member sel telur yang telah dibuahi (zigot).
Jika tidak terjadi fertilisasi corpus luteum berubah menjadi corpus albicans dan berhenti menghasilkan progesterion.
  1. Fase Menstruasi / Perdarahan
Apabila fertilisasi tidak terjadi,produksi progesterone mulai menurun pada hari ke-26. Corpus luteum (badan kuning) berdegenerasi dan lapisan uterus bersama dinding dalam rahim luruh (mengelupas) pada hari ke-28 sehingga terjadi pendarahan.
Biasanya haid berlangsung selama 7 hari. Setelah itu dinding uterus pulih kembali. Selanjutnya karena tidak ada lagi progesterone yang dibentuk,maka FSH dibentuk lagi kemudian terjadilah proses oogenesis,dan siklus haid dimulai kembali. Siklus haid akan berhenti jika terjadi kehamilan.
Namun ada yang menyebutkan bahwa pada tiap siklus, dikenal dengan 3 masa utama,yaitu:
  1. Masa haid selama 2 sampai 8 hari
Pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan pengeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah (minimum).
  1. Masa proliferasi sampai hari ke-14
Endometrium tumbuh kembali, disebut juga endometrium melakukan proliferasi. Antara hari ke-12 sampai ke-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi.
  1. Masa sekresi
Terjadi perubahan dari korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesterone. Di bawah pengaruh progesteron ini,kelenjar endometrium yang tumbuh berkelok-kelok mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Pada akhir masa ini stroma endometrium berubah kea rah sel-sel desidua, terutama yang berada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan adanya nidasi (menempelnya ovum pada dinding rahim setelah dibuahi).

            Menstruasi terjadi pada semua wanita yang sehat dan memiliki organ reproduksi yang sehat juga.  Menstruasi memang bisa menjadi salah satu pertanda bahwa cewek memiliki organ reproduksi yang sehat, dan bisa dikatakan pula bahwa menstruasi itu salah satu indikator kesuburan. Cuman, bukan berarti kalau cewek tidak mens berarti tidak memiliki organ reproduksi yang sehat juga. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan siklus dan pola menstruasi menjadi kacau. Beberapa di antara faktor-faktor itu.


1. Kondisi hormonal belum stabil

Hal inilah yang menjadi penyebab menstruasi kadang datang kadang tidak atau super telat. Kondisi tubuh remaja yang masih belum stabil ini yang menyebabkan belum sepenuhnya memiliki siklus yang tepat untuk semua fungsinya, termasuk untuk menstruasi. Makanya ada kalanya kita menstruasi sampai dua kali dalam satu bulan, atau malah sampai beberapa bulan menstruasi tak kunjung datang.


2. Kondisi fisik terganggu

Aktivitas yang sangat padat bisa mengganggu siklus menstruasi. Misalnya, di sekolah lagi ada kegiatan besar yang menuntut perhatian dan mengurangi tenaga kita selama hampir tiga bulan. Menstruasi bisa ikutan ngilang selama tiga bulan. Karena kelelahan fisik juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab hormon kita gagal mematangkan sel telur kita. Makanya menstruasi kita jadi mundur selama kurang lebih tiga bulan.


3. Kondisi psikis terganggu

Apa sih kondisi psikis itu? Ya, sederhananya kondisi psikis itu keadaan jiwa kita alias kondisi emosi kita. Ada kondisi stres, sedih berlebihan, panik, senang, dan sebagainya. Nah, ternyata kondisi-kondisi ini juga berperan sebagai salah satu penyebab terganggunya siklus menstruasi.


4. Kurangnya asupan gizi

Kondisi hormon menjadi salah satu faktor yang memengaruhi proses pematangan sel telur. Jika gizi yang diperlukan untuk mematangkan telur tidak terpenuhi, jelas akan menghambat proses menstruasi. Apa aja sih yang bisa memengaruhi kualitas asupan gizi kita? Jelas, yang pertama adalah kualitas dan kuantitas makanan. Dan jangan lupa juga: pola hidup. Kalau kita sudah sangat memerhatikan kualitas dan kuantitas makanan, tetapi enggak diimbangi dengan pola hidup yang jelas, ya sama juga bohong.


5. Hamil

Kehamilan itu bisa terjadi kalau sel telur matang dibuahi oleh sel sperma. Nah, kalau sudah dibuahi, berarti tidak mungkin sel telur matang tadi dikeluarkan. Yang terjadi kemudian adalah sel telur yang dibuahi tadi diantarkan dan disimpan oleh tubuh kita ke dalam rahim untuk kemudian tumbuh dan berkembang menjadi seorang bayi. Begini ini proses terjadinya kehamilan. Makanya perempuan yang sudah dalam keadaan hamil tidak mungkin mens, karena hormon yang biasa digunakan untuk mematangkan sel telur berubah fungsinya menjadi penyedia makanan bagi sang jabang bayi.

2 komentar: